Hot News :

Motivasi Dan Komunikasi Business BSI

Friday, October 4, 2013

KONSEP DASAR
Motivasi tidak dapat dibahas dengan cermat apabila masih dipahami sebagai suatu kepribadian (personality) yang dimiliki oleh sementara orang saja Berelson dan Steiner dalam Siswanto (2006:119) mendefinisikan motivasi sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan, dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

B. MOTIVASI DAN PERILAKU
Menurut Hersey dan Blanchard dalam Siswanto ( 2006:120) bahwa perbedaan individu tidak hanya terletak pada kemampuan saja, tetapi juga terletakpada kemauannya. Sedangkan motif sering dirumuskan sebagai:
1. Kebutuhan (need)
2. Keinginan (want)
3. Dorongan (drive)
4. Bisikan hati (impluse)
Berkurangnya kekuatan suatu kebutuhan menurut Hersey dan Blanchard dalam Siswanto (2006:121) disebabkan hal-hal,sebagai berikut:
1. Pemuasan kebutuhan (need satisfaction)
2. Pemblokiran pemuasan kebutuhan (bloking need
satisfaction)
3. Ketegangan kognitif (cognitive dissonance)
4. Frustasi (frustration)
5. Rasionalisasi (rasionalization)
6. Regresi (regrision)
7. Fiksasi (fixation)
8. Resignasi (resignation)
9. Kekuatan motif yang meningkat (increasing motive
strength)
1. Pemuasan kebutuhan
Menurut Abraham Maslow, bila suatu kebutuhan sudah dipuaskan stimulus perilaku akan menurun dan timbul kebutuhan lain yg lebih penting.
2. Pemblokiran pemuasan kebutuhan.
Pemuasan kebutuhan yg telah diblokir terjadi pengurangan kekuatan kebutuhan. Sbg gantinya, individu cenderung melakukan penurunan perilaku dlm rangka mencapai pemecahan secara coba dan ralat (trial and
error).
3. Ketegangan kognitif (stres)
Ketegangan kognitif timbul bila dua buah persepsi yg relevan satu sama lain berada dlm konflik.
4. Frustasi.
Suatu hambatan bagi pencapaian tujuan yg disebabkan oleh kondisi individual.
5. Rasionalisasi.
Dapat diartikan sbg permintaan maaf (misalnya individu yg tdk mampu menyelesaikan tugas yg diberikan mungkin akan berkata “keadaan itu adalah kesalahan bos saya, akibatnya saya tdk naik pangkat)”.
6. Regresi
Tindakan seseorang yg tdk sesuai dengan usianya. Individu yg mengalami frsutasi cenderung menyerah pd usaha pemecahan permasalahan mereka yg konstruktif dan regresi adalah perilaku yg lebih primitif dan kekanak-kanakan.
7. Fiksasi
Terjadi bila individu terus-menerus memperlihatkan pola perilaku yg sama berulang-ulang meskipun pengalamannya telah memperlihatkan bahwa hal itu tdk akan menghasilkan apa pun.
8. Resignasi
Pengunduran diri / apatis terjadi setelah frustasi yg berkepanjangan. Gejala tsb menunjukkan individu yg bosan.
9. Kekuatan motif yg meningkat.
Kekuatan motif akan meningkat bila individu terikat pd aktivitas yg diarahkan pd tujuan. Selanjutnya bila aktivitas tujuan di mulai, kekuatan motif tsb akan berkurang dan timbul motif lain yg merubah perilaku. Kepuasan individu hanya satu jangka waktu saja.
C. ELEMEN DAN BENTUK MOTIVASI
C. ELEMEN PENGGERAK MOTIVASI
1. Kinerja (achievement).
Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu kebutuhan (needs) dapat mendorongnya mencapai sasaran.
2. Penghargaan (recognition)
Penghargaan, pengakuan atas suatu kinerja yang telah dicapai oleh seseorang merupakan stimulus yang kuat.
3. Tantangan ( challenge )
Adanya tantangan yang dihadapi merupakan stimulus kuat bagi manusia untuk untuk mengatasinya.
4. Tanggung jawab (responsibility)
Adanya rasa ikut serta memiliki (sense of belonging) akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab.
5.. Pengembangan ( development )
Pengembangan kemampuan seseorang, baik dari pengalaman kerja atau kesempatan untuk maju,
dapat menjadi stimulus kuat bagi karyawan untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah.
6. Keterlibatan ( involvement )
Adanya rasa keterlibatan (involvement) bukan saja merupakan rasa memiliki dan rasa turut
bertanggung jawab,tetapi juga menimbulkan rasa turut mawas diri untuk bekerja lebih baik dan menghasilkan produk yang lebih bermutu.
7. Kesempatan ( opportunity )
Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karir yang terbuka, dari tingkat bawah sampai tingkat manajemen puncak merupakan stimulus yang cukup kuat bagi karyawan.
Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)
1. Faktor hygiene atau dissatisfier meruapakan faktor pencegah yang esensial untuk mengurangi adanya ketidak puasan, artinya bahwatidak adanya faktor-faktor tersebut dalam organisasi cenderung menyebabkan adanya ketidak puasan yang mendalam dan keberadaannya menciptakan suatu keadaan ketidak puasan nol atau bersikap netral. Faktor tersebut berkaitan dengan keadaan pekerjaan yang meliputi gaji, jaminan pekerjaan, kondisi kerja, kebijakan perusahaan, kualitas supervisi, kualitas hubungan antar pribadi dengan atasan, bawahan dan sesama serta adanya jaminan sosial.
2. Faktor pemuas atau motivator merupakan kondisi kerja intrinsik yang dapat memotivasi prestasi kerja seseorang. Menurut Herzberg faktor tersebut seperti tantangan tugas, penghargaan atau hasil kerja yang
baik, peluang untuk menciptakan kemajuan, pertumbuhan pribadi dan pengembangan dapat memotivasi perilaku. Teori dua faktor memperidiksikan bahwa perbaikan dalam motivasi hanya akan nampak jika tindakan manajer tidak hanya dipusatkan pada kondisi ekstrinsik pekerjaan tetapi juga pada faktor kondisi
intrinsik pekerjaan itu sendiri.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
A. KONSEP DASAR
Menurut Handoko (2003:272) bahwa komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Konsep rantai pertukaran informasi mempunyai unsurunsur,sebagai berikut:
1. Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti
2. Suatu sarana pengaliran informasi
3. Suatu system bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-individu

B. PROSES KOMUNIKASI
Model komunikasi antar pribadi Model ini menunjukkan tiga unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, maka komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh, seseorang dapat mengirimkan berita tetapi bila tidak ada yang menerima atau mendengar maka komunikasi tidak akan terjadi. Model komunikasi lebih terperinci
C. TIPE JARINGAN DAN SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Menurut Handoko (2003:278) bahwa tipe jaringan komunikasi berbentuk:
1. Lingkaran
2. Rantai
3. Huruf Y
4. Bintang
Sedangkan saluran komunikasi dalam organisasi terdiri dari:
1. Komunikasi vertikal
2. Komunikasi lateral atau horizontal
3. Komunikasi Diagonal
Saluran komunikasi dlm organisasi :
1. Komunikasi vertikal Terdiri atas komunikasi ke bawah dan ke atas.
a. Komunikasi ke bawah (downward communication) = memberikan pengarahan, instruksi, nasehat/saran, penilaian bawahan, dan informasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.
b. Komunikasi ke atas (upward communication) berisi data / umpan balik bagi manajemen = mensuplai informasi kpd tingkatan manajemen atas tentang apa yg terjadi pd tingkat bawah (laporan periodik, penjelasan, gagasan dan permintaan untuk diberikan keputusan).
2. Komunikasi Lateral / horizontal (koordinatif)
a. Komunikasi di antara para anggota dlm kelompok kerja yg sama.
b. Komunikasi di antara departemen-departemen pd tingkatan organisasi yg sama.
3. Komunikasi diagonal. Komunikasi yg memotong secara menyilang rantai perintah organisasi
D. HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan – hambatan Organisasi
a. Tingkatan Hirarki
b. Wewenang Manajerial
c. Spesialisasi
2. Hambatan-hambatan Antar Pribadi, yang terdiri dari :
a. Persepsi Selektif
b. Status / Kedudukan Komunikator
c. Keadaan Membela Diri
d. Pendengaran Lemah
e. Ketidaktepatan Penggunaan Bahasa
E. PENINGKATAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
Cara-cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para manajer untuk dapat meningkatkan
efektivitas komunikasi antara lain:
1. Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektif
2. Penggunaan umpan-balik
3. Menjadi komunikator yang lebih efektif
4. Pedoman komunikasi yang baik.
American Management Associations (AMA) telah menyusun sepuluh pedoman komunikasi yg baik (The Ten Commandments of Good Communication) :
1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan.
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain.
5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selama berkomunikasi.
6. Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yg membantu atau umpan balik.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yg telah dilakukan.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi.
9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
10. Jadilah pendengar yg baik, berkomunikasi tdk hanya untuk dimengerti tetapi untuk mengerti.
Artikel Terkait
Judul: Motivasi Dan Komunikasi Business BSI
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Paling Akurat
Paling AkuratUpdated at:2:50 AM
Share this Article on :

0 comments:

Post a Comment

Kami Harap Untuk Koment Yang Sepantasnya 'Thanks

 

© Copyright 2013 Paling Akurat.|Design by: